Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting
Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting
Stunting, atau kekurangan gizi kronis pada anak, merupakan masalah serius yang masih menjadi perhatian utama di Indonesia. Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 30% pada tahun 2019. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi pemerintah dan berbagai lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah yang efektif guna menurunkan angka stunting di Indonesia.
Salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam hal ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Bappeda memiliki tanggung jawab dalam merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan berbagai program pembangunan di tingkat daerah, termasuk program-program yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting.
Salah satu pendekatan yang dilakukan oleh Bappeda untuk percepatan penurunan stunting adalah dengan mengubah perilaku masyarakat. Perubahan perilaku masyarakat merupakan kunci utama dalam menangani masalah stunting, karena stunting sendiri disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan yang tidak sehat dan kurang gizi, sanitasi yang buruk, serta akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
Bappeda bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor-sektor terkait lainnya, untuk melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat terkait pentingnya pola makan sehat, sanitasi yang baik, serta pentingnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Selain itu, Bappeda juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program yang telah dilaksanakan, guna memastikan bahwa program-program tersebut efektif dalam menurunkan angka stunting.
Perubahan perilaku masyarakat memang bukan hal yang mudah, namun dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik antara Bappeda, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait lainnya, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus menurun dan pada akhirnya dapat dieliminasi sepenuhnya. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi generasi muda Indonesia, yang merupakan aset penting bagi pembangunan negara di masa depan. Semoga upaya-upaya yang dilakukan oleh Bappeda dan berbagai pihak lainnya dapat membuahkan hasil yang maksimal dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.