Keterlambatan menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi
Menopause adalah fase alami dalam kehidupan seorang wanita di mana siklus menstruasi berhenti dan produksi hormon reproduksi berkurang secara bertahap. Namun, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa keterlambatan menopause dapat meningkatkan risiko terkena asma.
Asma adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan pada saluran napas yang menyebabkan sesak napas, dada terasa sesak, dan batuk yang kronis. Penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan dalam kasus yang parah, dapat mengancam jiwa.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal “Menopause” menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua dari rata-rata memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan asma. Penelitian ini melibatkan lebih dari 3.700 wanita yang menjalani pemeriksaan kesehatan rutin selama 20 tahun.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause setelah usia 50 tahun memiliki risiko asma yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause sebelum usia 40 tahun. Hal ini diduga karena perubahan hormonal yang terjadi selama menopause dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan merangsang reaksi peradangan pada saluran napas.
Para peneliti juga menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dan lebih sering merokok, faktor-faktor ini juga dapat meningkatkan risiko terkena asma.
Meskipun hubungan antara keterlambatan menopause dan risiko asma masih perlu diteliti lebih lanjut, namun temuan ini memberikan informasi penting bagi wanita yang mendekati usia menopause untuk lebih memperhatikan kesehatan paru-paru mereka. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala asma seperti sesak napas atau batuk kronis, dan jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.