Ide mengakhiri hidup atau suicidal ideation merupakan kondisi dimana seseorang merencanakan untuk mengakhiri hidupnya. Sayangnya, kondisi ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, namun juga bisa terjadi pada remaja. Bahkan, menurut penelitian terbaru, ide mengakhiri hidup bisa terdeteksi pada remaja.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan mental, ditemukan bahwa remaja yang mengalami depresi atau masalah psikologis lainnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami ide mengakhiri hidup. Gejala-gejala seperti perubahan suasana hati yang tiba-tiba, isolasi diri, menarik diri dari kegiatan yang biasa disukai, serta merasa tidak berarti dapat menjadi tanda bahwa seorang remaja sedang mengalami ide mengakhiri hidup.
Penting bagi kita sebagai orang tua, guru, atau orang terdekat untuk bisa mengenali tanda-tanda tersebut dan memberikan dukungan serta perhatian kepada remaja yang sedang mengalami ide mengakhiri hidup. Kita juga perlu membuka ruang untuk berbicara dengan mereka secara terbuka dan tidak menghakimi.
Selain itu, penting juga untuk mengenali bahwa ide mengakhiri hidup bukanlah hal yang sepele dan tidak bisa diabaikan. Remaja yang mengalami ide tersebut perlu mendapatkan bantuan dan dukungan dari ahli kesehatan mental. Mereka perlu diberikan penanganan yang tepat agar mereka bisa pulih dan kembali ke kehidupan normal.
Sebagai masyarakat, kita juga perlu membuka ruang untuk membicarakan tentang masalah kesehatan mental. Kita perlu menghilangkan stigma dan tabu yang masih melekat terhadap kondisi ini. Dengan demikian, remaja yang mengalami ide mengakhiri hidup bisa merasa lebih nyaman untuk mencari bantuan dan dukungan.
Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan mental remaja, termasuk dalam mencegah ide mengakhiri hidup. Mari bersama-sama memberikan dukungan dan perhatian kepada remaja yang membutuhkannya, sehingga mereka bisa melalui masa-masa sulit ini dengan baik.