Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi
Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Salah satu faktor risiko yang diketahui dapat memicu hipertensi adalah pola makan yang tinggi akan konsumsi daging merah, termasuk daging kambing.
Namun, ada pendapat yang menyatakan bahwa mengonsumsi daging kambing tidak berpengaruh pada risiko hipertensi. Menurut Dr. Dwi Riani, seorang ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, daging kambing sebenarnya tidak memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi seperti daging sapi. Sehingga, konsumsi daging kambing dalam jumlah yang wajar tidak akan meningkatkan risiko hipertensi.
Dr. Dwi juga menambahkan bahwa daging kambing mengandung nutrisi penting seperti protein, zat besi, dan zinc yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, daging kambing juga mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Meski demikian, konsumsi daging kambing yang berlebihan tetap perlu dihindari. Dr. Dwi menyarankan agar memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi daging kambing serta memilih cara memasak yang sehat, seperti memanggang atau merebus tanpa menambahkan minyak yang berlebihan.
Dalam menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko hipertensi, penting untuk memperhatikan pola makan secara menyeluruh. Selain mengurangi konsumsi daging merah, disarankan untuk meningkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein nabati. Selain itu, olahraga secara teratur dan menjaga berat badan ideal juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Jadi, meskipun ada pendapat yang menyatakan bahwa mengonsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi, namun dengan memperhatikan porsi dan cara memasak yang sehat, daging kambing tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat dan seimbang. Itulah mengapa penting untuk selalu mendengarkan saran dari ahli gizi dan menjaga kesehatan jantung dengan pola makan yang sehat dan seimbang.